Gunung Tambora merupakan gunung dengan letusan terdahsyat yang pernah tercatat dalam sejarah modern manusia. Dahsyatnya letusan Gunung Tambora pada tahun 1815 menciptakan kaldera dengan diameter 7 7 kilometer. Berdiri di puncaknya dan menadang ke arah kaldera membuat kita merenung betapa dahsyatnya fenomena alam yang terjadi dua abad yang lalu ini.
Saat ini, untuk mendaki Gunung Tambora terdapat tiga jalur resmi yang bisa anda gunakan. Jalur Pancasila yang hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki, Jalur Piong dan Doro Ncanga yang bisa ditempuh dengan berjalan kaki atau kendaraan hardtop roda empat.
Nah, kali ini kami akan membahas mengenai Jalur Doro Ncanga saja, yang lain akan segera kami update!
Table Of Contents
Akses Menuju Tambora
Gunung Tambora terletak di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Pulau Sumbawa sendiri terletak di sebelah timur Pulau Lombok. Jika melalui darat dari Pulau Lombok, total perjalanan yang anda butuhkan sekitar 12 jam untuk memasuki kawasan Taman Nasional Gunung Tambora.
Adapun jika anda mengakses jalur udara, ada dua bandara yang bisa menjadi tujuan anda yaitu Bandara Bima dan Bandara Sumbawa. Keduanya adalah bandara kecil dan hanya pesawat jenis ATR yang bisa mendarat. Jadi jangan heran jika untuk menuju bandara-bandara tersebut anda harus transit dulu di Pulau Lombok. Belum ada penerbangan langsung dari kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya ataupun Denpasar.
Jika anda memilih Bandara Bima, anda tinggal melanjutkan perjalanan darat sekitar 4 jam menuju Gunung Tambora via jalur Doro Ncanga. Jika dari Bandara Sumbawa, waktu yang anda butuhkan sekitar 5 jam perjalanan darat lagi untuk sampai tujuan.
1. Akses Menuju Doro Ncanga
Doro Ncanga disini bukanlah nama desa melainkan nama Padang Savana yang begitu luas di kawasan Taman Nasional Gunung Tambora. Lazimnya pendakian Gunung Tambora melalui jalur ini digunakan dengan menggunakan kendaraan hardtop atau sepeda motor trail.
Jarang sekali ditemukan pendaki yang berjalan kaki melewati jalur ini karena karakter jalur pendakiannya hampir 90% adalah padang savana.
Bayangkan anda mendaki pada pagi hari dan bertemu panas terik ditengah perjalanan, jarang anda akan menjumpai pohon sebagai tempat berteduh. Pendaki yang berjalan kaki biasa menggunakan Jalur Pancasila karena pada jalur tersebut pendaki akan melewati hutan tropis dan sepanjang perjalanan terik matahari tidak begitu menusuk.
Seperti yang kami sampaikan sebelumnya bahwa baik dari Bandara Bima ataupun Sumbawa, anda masih harus menempuh perjalanan darat yang cukup jauh. Informasi transportasi publik yang saat ini kami kumpulkan masih terbatas.
Dari Bima ke Doro Ncanga ada bus umum tapi terkadang mereka beroperasi dan terkadang tidak. Beruntunglah anda jika bertemu hari saat mereka sedang beroperasi, bus tersebut akan mengantar anda langsung ke Doro Ncanga. Jika tidak, anda perlu menggali informasi lebih dalam mengenai transportasi dari Bandara ke Doro Ncanga sebagai cadangan/back up jika bus umum tidak beroperasi.
Anda bisa menaiki bus tujuan Dompu, kemudian berlanjut ke Kecamatan Manggalewa tepatnya di Cabang Banggo. Lalu dari Cabang Banggo menunggu bus yang akan menuju Doro Ncanga atau Desa Pancasila. Ini adalah versi estafetnya.
Atau jika anda berniat menggunakan kendaraan hardtop untuk membantu anda mendaki, anda bisa menggunakan kendaraan tersebut untuk menjemput anda dari Bima hingga ke pos masuk pendakian. Tapi yang perlu dipertimbangkan adalah harga sewa hardtop yang lumayan tinggi, jadi trekkinglah beramai-ramai agar biaya bisa dibagi-bagi.
1.2 Akses ke Doro Ncanga Via Sumbawa?
Jika anda dari Bandara Sumbawa, naiklah angkutan umum dan minta mereka mengantar anda ke “Pom Bensin Atas”. Disana banyak bus-bus ngetem dan carilah bus tujuan Dompu/Cabang Banggo.
Tiba di Cabang Banggo, carilah bus kembali yang menuju Doro Ncanga.
2. Perhatian!
Usahakan tiba di Bima atau Sumbawa pada pagi hari, karena jarak darat yang harus ditempuh masih jauh. Efektifnya, dihari anda tiba digunakan untuk menuju lokasi Taman Nasional, hari berikutnya barulah anda mendaki.
Malam Sebelum Pendakian
Jika anda berniat berjalan kaki menuju Gunung Tambora via Doro Ncanga, maka anda harus tiba di Doro Ncanga dihari yang sama saat anda tiba di bandara, agar bermalamnya bisa membuka tenda di sebelah Kantor Taman Nasional Gunung Tambora (Tidak ada homestay disini). Jadi besok pagi bisa langsung jalan.
Jika anda menggunakan hardtop, bisa bermalam di Doro Ncanga, ataupun mencari homestay di Cabang Banggo. Baru besok paginya ke Doro Ncanga. Mintalah hardtop anda menjemput di Cabang Banggo.
Start Pendakian
Menuju Gunung Tambora via Doro Ncanga terbagi menjadi 3 pos. Pos 1 adalah gerbang masuk, dekat dengan kantor Taman Nasional. Pos 1 ke Pos 2 sekitar 2 jam perjalanan menggunakan hardtop, Pos 2 menuju Pos 3 sekitar 2 jam perjalanan juga menggunakan hardtop. Total 4 jam perjalanan. Jika anda berjalan kaki, bisa seharian dari pagi sampe sore/malam.
Buka tenda sebelum ke Puncak dilakukan di Pos 3. Dari Pos 3 menuju Puncak dilanjutkan dengan berjalan kaki selama 2 jam. Idealnya anda bisa start puncak jam 4 pagi jadi saat tiba diatas anda masih bisa menyaksikan matahari terbit dari balik tebing timur kaldera Gunung Tambora.
Tips Tambahan!
Latihan fisik untuk pemanasan sangat dianjurkan. Seminggu sebelum trekking Gunung Tambora bisa dengan joging setiap hari selama 30 menit. Percayalah, ini akan sangat bermanfaat saat mendaki.
Perbanyak informasi transportasi menuju lokasi. Hal ini penting, karena seperti yang kami sampaikan, bus dari Bima kadang ada kadang tidak. Anda butuh rencana cadangan untuk mengatasi hal ini.
Tidak ada mata air selama jalur pendakian melalui Jalur Doro Ncanga. Persediaan air yang cukup selama dua hari pendakian sangat penting.
Summit attack sebaiknya dilakukan maksimal jam 4 pagi untuk view terbaik saat dipuncak dan waktu yang lumayan untuk sempat berfoto sebelum kabut turun.