Barapan Kebo atau Karapan Kerbau sudah berlangsung secara turun temurun di Pulau Sumbawa. Konon acara ini bermula ketika para petani mulai merasa bosan dan jenuh saat membajak sawahnya menggunakan kerbau. Timbullah ide untuk memberikan hiburan disela aktivitas para petani tersebut yaitu mengadu kerbau-kerbau terbaik dalam sebuah perlombaan.
Berikut beberapa fakta menarik mengenai barapan kebo di Pulau Sumbawa:
Table Of Contents
1. Perangkat Pertandingan
Setiap pertandingan balapan pasti memiliki perangkat pertandingan. Begitu pula halnya dengan barapan kebo. Adapun persiapan sebelum lomba adalah sepasang kerbau, sebidang sawah yang becek dan berlumpur sebagai arena lomba, joki kerbau, petugas di garis start dan finish serta petugas pencatat waktu.
Untuk digaris start perlombaan sama dengan lomba pada umumnya. Yang membedakan adalah garis finishnya. Garis finish pada event ini berupa kayu yang ditancap atau dalam istilah orang Sumbawa yaitu “Saka”. Kebo-kebo peserta lomba harus bisa mengenai saka yang berdiri di garis finish.
2. Aturan Pertandingan
Teknik barapan kebo sendiri terdiri dari dua kerbau yang dipasangi kayu pada lehernya sehingga dua kerbau tersebut dapat berlari beriringan. Kayu yang dipasangkan dileher kerbau ini disebut “Noga”. Kemudian ditengah kayu tersebut dipasang lagi kayu yang memanjang ke belakang sebagai tempat berpijak para joki yang disebut “Kareng”. Masing-masing joki juga dibekali dengan cambuk.
Barapan kebo dilakukan tidak dengan melepas semua kerbau peserta lomba, tapi dilepaskan satu-satu. Kebo pemenang adalah kebo tercepat dan tepat mengenai Saka yang dipasang di garis finish.
3. Susahnya Menjadi Joki Barapan Kebo
Tidak mudah memang dalam menunggangi kerbau-kerbau ini. Dibutuhkan keseimbangan dalam memacu kebrbau-kerbaunya. Ditambah lagi arena yang licin dan berlumpur kadang mengganggu penglihatan para joki. Seringkali terlihat joki-joki yang terjatuh di kubangan lumpur. Hal ini biasanya mengundang gelak tawa para penonton.
4. Barapan Kebo Adalah Simbol Prestise
Bagi Masyarakat Sumbawa, jika kerbaunya menang akan menjadi simbol kebanggan tersendiri. Seringkali hadiah yang ditawarkan dalam event ini tidak terlalu besar, bahkan biaya operasional untuk mengikuti event ini jauh lebih besar daripada hadiah yang ditawarkan. Akan tetapi, kerbau pemenang selain memberikan nilai gengsi pada pemiliknya, harganya bisa melambung tinggi hingga ratusan juta rupiah.
5. Ajang Pertarungan Para Sandro
Sandro artinya dukun. Masing-masing kerbau memiliki dukun tersendiri. Tugas para sandro adalah memastikan kerbau lawan tidak mengenai Saka di garis finish, bahkan membuat kerbau lain berbelok dan lari tidak karuan. Tidak heran bahwa ajang barapan kebo ini menjadi pertarungan para sandro.
Tertarik untuk menonton langsung kerbau-kerbau balapan ini? Yuk tour ke Sumbawa dan temukan petualangan barumu!